Selasa, 17 September 2013

Tumenggung Kakangmas Bendoro Lanting ( 3 )

Bagian ketiga

Lampu teplok itu bergoyang-goyang nyaris padam ditiup angin , langit malam masih bersurai dengan pongahnya.
Suasana tampak sepi, hanya suara jangkrik dan sesekali erangan lutung terdengar dari arah hutan yang gelap gulita.

~ Dipun sami marsudi ing budinipun
weweka den awas
aja dumeh bisa angling
den apantes masa kalane micara

~Nadyan amung sakecap yen nora patut
prenahe wicara
sadurunge den kaesthi
awasana semune rewange lenggah

~Wicara kang kawetu aja kabanjur
nganggo prayoga
arahen kang ngati-ati
yen wus nora kena tinutuhan

~Milanipun den prayitna wong celathi
aja sok supata
pan regeding urip
yen micara larangana ngucap tobat ~

Sebuah suara merdu mendayu melantunkan tembang pocung, menyeruak ditengah langit malam yamg masih bersurai.

~ kepala desa tambokboyo itu tersenyum dan menikmati alunan merdu nan merayu , milik putri kesayangannya itu.
~ ki nudis jagat kuning, setidaknya nama itu telah membuat banyak orang segan kepadanya apalagi mengetahui bahwa dia merupakan salah satu punggawa raja mataram yang sudah mengundurkan diri.
~ namanya sendiri nyaris terlupakan dan tidak ada yang mengenalnya, yaitu basrirudin bin kiwung.

~ sang istri, yang merupakan keturunan tionghoa dan masih kerabat dengan salah satu panglima perang kerajaan seberang yaitu panglima tekwan ciangkuntul.

~ konon sang panglima terluka setelah bentrok dengan begal laut selatan yang dipimpin oleh sang rubah jenggot putih, kemudian dirawat oleh ki nudis jagat kuning setelah bersusah payah melarikan diri dari kejaran para begal itu. Murid-murid sang rubah jenggot putih amatlah kejam terutama murid lelakinya yaitu kiwilcemong yang berjuluk si kucing garong wedus dan murid perempuannya yaitu ni prili aduswae, yang berjuluk si kucing bengal ekor belang, karna suka memakai selendang belang merah kuning.
Mereka terus memburu sang panglima namun kehilangan jejak diujung pengejaran mereka ketika memasuki daerah gunung kapur.

~ satu-satunya kerabat panglima itu yang ikut lolos dari pembegalan itu adalah adik iparnya yang bernama lin fung lien, yang akhirnya menjadi istrinya setelah sang panglima tekwan ciangkuntul meninggal karna lukanya terlampau parah.

~ itu juga yang membuat ki nudis jagat kuning mengundurkan diri dari punggawa kerajaan mataram dan memilih hidup jauh dari kebisingan di daerah kadipaten limbarawa yang juga dikenal dengan nama ambarawa.

~ tidak seperti kakak iparnya yang panglima perang, lin fung lien merupakan seorang perempuan biasa dan tidak punya ilmu silat. Namun, seiring waktu berjalan, lin fung lien alhirnya bertemu juga dengan beberapa kerabatnya yang datang mencarinya dari daratan tiongkok.

~ mereka ini tergolong sakti karna berasal dari pegunungan kun lun san, tempat para pendeta agama tao berasal. Akhirnya dengan bujukan lin fung lien, mereka ini paman dan kakak sepupunya kemudian menetap didaerah itu juga .

~ sang paman lin che pai wu , seorang pendeta tao yang menguasai jurus monyet sakti dan jurus kucing cingkrang serta jurus pedang tujuh bintang yang jadi kebanggaan perguruan kun lun pai, dari mana dia berasal.

~ sang kakak sepupu kwe tiau aciap, adalah seorang yang gagah, menguasai ilmu kanuragan daratan tiongkok yaitu ilmu maosan yang agak bersrempetan dengan hal-hal mistik. Dia juga sama seperti pamannya, menguasai jurus ilmu pedang tujuh bintang.

Diam-diam mereka mengajari qi-munk yang suka memplesetkan namanya dengan kirana qi sejak nelajar ilmu sastra dengan ki nanggung jagat langit yang nyentrik itu.
Mereka mencekoki gadis itu dengan ilmu-ilmu daratan tiongkok sejak berumur delapan tahun, tanpa sepengetahuan ayahnya karna ki nudis jagat kuning tak ingin melihat putri kesayangannya berkawan dengan senjata.
Sepuluh tahun maka habislah ilmu yang mereka ajarkan kepada qi-mung, lin che pai u memutuskan untuk hidup dan terus mengasah ilmunya dengan bertapa di lereng gunung merapi.
Sedangkan kwe tiau aciap, akhirnya menpersunting janda kembang desa tambakboyo yang bernana nyi legokikinauli, yang goyangan pantatnya bisa membuat kerbau berhenti membajak sawah dan menyeruduk siapapun didekatnya.
Keduanya membuka toko kelontong dipasar dan sibuk mengurusinya.
Kwe tiau aciap akhirnya juga dikenal dengan nama ki nantun , sekalipun tak berganti agama dan sangat disegani karna keluwesannya bersantun. Keduanya memiliki seorang putri yang bernama menoreh, berusia enam belas tahun yang tumbuh agak manja sehingga sering membuat ibunya pusing, apalagi suka mengubah namanya menjadi meidy nike.

~ jadi sesungguhnya antara qi-munk dan menoreh itu masih ada hubungan saudara. Itulah sebabnya hubungan mereka sangat dekat dan selalu bersama.

~ ki nudis jagat kuning sangat menikmati alunan suara merdu putrinya itu, sedangkan istrinya lin fung lien, cuma bisa bengong lantaran tak terlalu mengerti dengan bahasa jawa halus.

~ ki nudis jagat kuning kemudian melangkahkan kakinya menuju pendopo dimana sang putri sedang menyinden, tak dirasanya dingin dimalam bersurai itu.

~ aiihh...cah ayuku qi-munk, suaramu bisa membuat para raja menyembahmu...~ pujinya lembut sambil duduk disamping putrinya itu.
Qi-munk tertawa kecil sembari menyentuh tangan ayahnya.

~ duuh..rama, pujianmu terlampau tinggi untukku....~
~ hahahaha...itu benar, nduk..ada apa gerangan yang mengusik pikiran, sehingga engkau melantunkan tembang pocung ini ? ~
~ hihihi...duh rama, qi-munk tak bisa menyembunyikan apa-apa dari rama bukan ?~
~ itulah tugas seorang rama, nduk...coba mengerti bagaimana dan apa kesusahan anaknya...~
~ sekarang ceritakan dan kiranya rama boleh tahu sedikit, apa yang mengusik pikiranmu ?~

Sejenak qi-mung atau kirana qi, terdiam, menarik napasnya sejenak. Wajahnya nan ayu bagaikan pendaran gilang sebuah bintang dilangit kelam.
Kemudian qi-mung menceritakan kejadian yang dialaminya tadi pagi ketika sedang berada disungai.
Ki nudis jagat kuning mendengarkan dengan saksama dan berusaha menyembunyikan gejolak dentaman yang tiba-tiba menerjangnya.
Akhirnya saat itu datang juga, desahnya diam-diam.
~ jadi apa yang harus kita lakukan rama ? ~ tanya qi-munk polos tanpa mengetahui jejak kekhawatiran ramanya.
~ jangan khawatir, nduk...rama kira itu hanya kebetulan saja para punggawa kadipaten sedang bertugas...~
~ tetapi betulkah cerita orang bahwa keinginan tumenggung kadipaten ini sulit ditolak ? ~
~ menoreh mengatakannya padaku tadi pagi, apa yang harus kita lakukan bila dia melakukannya pada kita rama ?~

Ki judis jagat kuning tersenyum, mengusap kenng putri kesayangannya itu. Itu juga yang jadi kekhawatirkanku, nduk..., keluhnya dalam hati.
~ kita lihat saja nanti, nduk..belum tentu itu terjadi bukan ? ~
~ akan kita hadapi apapun yang akan terjadi nantinya, engkau tak usah khawatir nduk...~
~ iya rama...aku percaya rama...~

Senyumnya mengembang dan memeluk sang rama sebelum bangkit berdiri.

~ aku mau tidur dulu ya rama...~
~ pergilah, nduk...jangan lupa berselimut, malam ini pasti ajan sangat dingin...~
~ iya rama...~

Ki nudis jagat kuning memandangi punggung putrinya yang kemudian hilang dibalik pintu rumah utamanya.
Dia tercenung dipendopo itu sendirian, mendesah bukan alang kepalang. Hak yang ditakutinya telah terbukti dan mungkin akan membuat hidupnya hilang dari kedamaian selama ini.
Kedatangan para punggawa kadipaten itu pastilah membawa amanat dari penguasa kadipaten yang terkenal akan kesaktian dan kesukaannya mempersunting perempuan-perempuan cantik dari seluruh negeri, tumenggung kakangmas bendoro lanting.

~..tapppp.....~

Sebuah desingan anak panah kecil mengejutkannya. Panah kecil itu tertancap sedepa didepannya. Sebuah panah kecil yang pangkalnya berbentuk tengkorak putih dan selembar kain outih kecil ikut tertancap dilantai pendopo itu.
Seketika tubuhnya meregang dan dengan kewaspadaannya , tubuhnya melesat kearah wuwungan pagar tinggi , darimana panah itu berasal.
Namun sayang, ki nudis jagat kuning tidak menemukan siapapun dan kemudian kembali ke pendopo.
Dengan sangat hati-hati, diambilnya panah kecil dan lembaran kain kecil itu.

~ besok siang di lereng kulon gunung merapi, datanglah sendiri untuk menyelesaikan urusan lama. Ttd, si kucing garong wedus dan si kucing bengal ekor belang ~

Ki nudis jagat kuning langsung berubah wajahnya, detak jantungnya berdentam kencang. Sembilan belas tahun kehidupan damainya telah usai.
Segera disimpannya anak panah dan lembaran kain itu dibalik jas beskap luriknya.
Malam terus bersurai dan hening berselingkuh dengan kesunyian, meneb
arkan aroma kematian....

(...ntar sambung lagi deh, udah senat-senut nih mata, keleleran nulis...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar