GENTA MALAM YANG RIUH
( bagian kedua catatan seorang pembunuh bayaran )
Langkah deras menerpa rintik yang mulai berderak, malam semakin dingin :
Pertarungan ini takkan memberinya waktu yang panjang
Delapan menit dan itu sudah mulai berkurang sejak waktu telah melewati 23:15,
Hanya itu waktunya untk bergerak sebelum asset-asset lain bergerak menyelesaikan targetnya yang tertunda itu .Perusahaan takkan membiarkannya menunda target , akan ada rencana sisipan dan itulah yang membuat langkahnya semakin cepat
~ pikirannya berpacu dengan gerak kakinya sebuah Glock-10 berperedam telah siap ditangan ketika dia melompat turun dari ujung balkon kearah tempat yang sudah diperkirakannya akan ada asset lain bersiap
Bagaikan seekor kucing , dentaman sepatunya menyatu dengan derasnya curah hujan: dugaannya tepat, asset tersebut baru saja melangkah masuk dalam sebuah ruangan yang gelap itu dan coba mengenali medan
~ sebuah stilletto telah menggantikan Glock-10 nya, dengan kecepatan dan ketepatan yang luar biasa dia melompat sambil menumpuhkan kakinya pada balkon dan menerjang kaca dengan punggungnya yang menggendong tas berisi AS50 tersebut
Sang asset hanya terbeliak kaget : sebuah lubang kecil sudah menembus jantungnya dan sebuah pukulan tangan kiri telah mematahkan tenggorokannya
~ nyawanya melayang tanpa perlawanan ; tidak juga tahu siapa yang telah melumpuhkannya, hari sialnya sungguh-sungguh sial
Lelaki itu menyeka stillettonya dengan baju sang asset , mengambil telepon genggam milik sang asset yang sedang sial itu dan sebuah pesan terpampang dilayar
~ target ; jendela ke 67 lantai 24 , 29° lintang utara , 67° bujur timur , status : should terminated at 23:23 . Case : confidencial government security. Status : Failure. Move on the next step , eliminated the target and the asset.
Tak ada pengenal apapun atau informasi lain, lelaki itu kembali menderap berpacu dengan waktu :
~ empat menit dua puluh delapan detik adalah batas akhir, asset ketiga akan bergerak meneruskan langkah apabila asset kedua juga gagal
Tak ada waktu tersisa untuk lewat lift , dengan keberanian luar biasa lelaki itu melompati balkon menuju gedung sebelah yang lebih rendah , menyisakan sebuah luka dilengan kirinya ketika membentur pipa saluran air hidran
Lelaki itu terus berlari dan melompat dengan kelenturan tubuhnya yang terlatih parkour itu dengan semangat yang menggila
~ waktu tersisa satu menit delapan belas detik ketika lelaki tiba dilantai 23 setelah melewati jembatan penghubung dengan gedung apartemen sasaran targetnya
~ tiga puluh sembilan detik dihabiskannya untuk memasuki jendela apartemen kosong dilantai tersebut: ada kegeraman yang berkilauan dimatanya dengan hambatan itu
Langkahnya sudah tak bisa dihitung ketika terus berusaha mencapai sasaran targetnya
~ sembilan detik lagi waktu terus berpacu ~ dua detik tersisa ketika tiba didepan pintu yang bertuliskan 2431: syarafnya meregang dan Glock-10 kembali dirasakannya dingin sekalipun sarung tangan kulit itu melindungi jemarinya, sebutir peluru 9mm telah memasuki chambernya
Pintu itu terbuka sedikit :
Napasnya seketika mengambang ditenggorokan : tak mungkin , desahnya dalam hati
Sebuah dorongan menyelinapkan tubuhnya kedalam dengan kepekaan seekor panther hitam kala mengintai mangsanya
~ waktu telah habis , namun tak ada target terlihat
~ asset ketiga terbaring dilantai dengan peluru yang menembus kening dan dadanya : tipikal pekerjaan seorang asset terlatih
~ siapa dia ? benaknya berpikir semakin keras dan targetnya juga menghilang
Tak ada telepon genggam ditubuh asset ketiga itu : aneh...bisiknya menyatu dengan desah napasnya
~ pandangan matanya menyapu seluruh ruangan dengan kemampuannya yang fotografik ; sebuah benda kecil mengusiknya
Sebuah anting-anting perempuan yang terbuat dari platina dan serasa dikenalnya .Dengan cepat lelaki itu mengedarkan pandangannya seakan memindai dan memindahkannya kedalam memori pikiran .
Sirene polisi yang meraung ditengah malam itu menyadarkannya : langkahnya kembali berpacu dengan waktu
Lelaki itu membawa serta teka teki yang hilang dipotongan ketiga
~ siapa operative terlatih yang menghabisi asset ketiga itu ?
~ apa yang terjadi dan kemana sasaran target yang hendak dilndunginya itu ?
~ pesan apa yang terkait anting-anting platina itu ?
~ kenapa polisi begitu cepat tiba disini ?
Lelaki itu telah menghilang dalam kekelaman malam yang terusik oleh raungan sirene polisi dan langkah-langkah mereka ang berderap
~ malam terusik: dua nyawa tanpa identitas telah tercabik
Menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab...
( see ya in the next note...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar