Selasa, 17 September 2013

Fall The Dawn ( 7 ) - Fall The Dawn part one

FALL THE DAWN

( part one )

Asset-asset tidur mulai dibangunkan. Keadaan sangat memungkin untuk melakukan perpanjangan tangan tanpa melibatkan perusahaan secara langsung.

Asset tidur itu expendable dan hanya digunakan pada saat-saat kritis dimana tak perlu ada briefing, sebuah perintah sederhana akan merangsang otak mereka untuk bergerak sesuai dengan pelatihan dan tujuan yang diprogramkan kedalam pikiran mereka.

Praktis dan efektif namun membutuhkan perjalanan panjang dalam membentuk asset-asset tidur walau akhirnya dikorbankan juga.

~ malam masih basah oleh hujan yang sangat betah mendekapi bumi...~

Dalam ruangan dojo pribadinya itu Kirana Qi sedang berlatih sendirian, seperti biasa yang dijalaninya.

Predikat Dan III perguruan Goju-kai tidak bisa dijalani dengan berleha-leha dalam mengasah kekuatan dan kesiapan tubuhnya .

Gadis itu salah seorang yang beruntung pernah mendapat didikan langsung presiden pertama Japan Karate-Do Federation, Gogen Yamaguchi dan tampak sedang menjalani kata Shisochin sebagai menu latihannya malam ini.

~ selain itu, dia juga menguasai Krav Maga sebuah tehnik pertarungan yang banyak dikuasai oleh para pasukan khusus.

~ Kirana Qi, pemilik wajah cantik dengan lekuk tubuh yang sangat proporsional itu tampak nyaris sempurna untuk seorang perempuan dengan usia berkepala tiga. Lekuk tubuhnya yang indah nampak terlukis dibalik tanktop ketat warna merah dipadu dengan legging hitam. Wajahnya sedikit berkeringat dengan tatap mata yang tajam. Entah mengapa gadis secantik itu tidak memiliki seorang pendamping, mungkin tak ada yang sanggup dengan kehidupannya yang penyendiri itu ?

Sebuah dering pendek dari telepon selular diatas rak dojo itu tak juga mengusiknya. Kirana Qi baru mengambil telepon itu setelah tuntas dengan latihan kata Shisochinnya.

Keningnya sedikit berkerut ketika melihat sebuah pesan pendek tanpa nomor pengenal namun amat khas dan seketika membuat pikirannya menyala.

~ ..follow the dawn immediately, pairing the stars..~

Kirana Qi segera bergegas menyudahi latihannya dan melangkah keluar dari dojo itu.

Sepuluh menit kemudian dia sudah siap dengan segala persiapan yang dibutuhkannya.

Sebuah belati terselip didalam sepatu high boot kulitnya dan sepucuk browning 9mm juga tampak terselip dibelakang pinggangnya.
Mata indah itu menatap lekat pada layar laptop dan membiarkan file encripted itu masuk, kemudian menjalankan decoder pembuka sandi.

Sederetan kalimat terpampang dilayar monitor , menyerap dalam benaknya segera.

File encripted yang pertama :

~ target pursuit : the jackal , status : fugitive , arms and dangerous, special asset and operative , classified : eyes only ~

Dan file encripted yang kedua :

~ 23°16° eastside 45°29°north west. Meet the at the dawn ~

Kirana Qi tak menunggu lagi, langkahnya yang jenjang mengantarnya menuju garasi.

Semenit kemudian gadis itu telah melesat dijalanan hujan dengan sebuah Ducati Diesel .

~

Ditempat lain dan seorang gadis yang juga berusia kepala tiga, tampak diam. Matanya tak berkedip menatap layar monitor laptopnya.

Pikirannya sedikit ragu untuk menjalankan program decoder atas encripted file yang diterimanya. AKhirnya sebuah helaan napas membekukan hati ; Enter !

~ target pursuit : the jackal , status : fugitive , arms and dangerous, special asset and operative , classified : eyes only ~

~ 23°16° eastside 45°29°north west. Meet the at the dawn ~

Gadis itu Fe, begitulah sebutannya untuk sebuah nama Frilly Rizky Junevita . Kesahajaan dan aura lembut yang tampak dari pancaran wajahnya langsung berubah menjadi dingin dan sedikit kaku ketika pesan enskripsi itu datang.

Diambilnya sebuah Sony Experia Z dan memindahkan data yang diperlukannya dari laptop sebelum pesan tersebut dihancurkannya.

Fe, menekan sebuah tombol pada gadgetnya dan tampak sebuah rak buku bergeser kesamping.

Ternyata dibalik rak buku itu tampak sebuah dinding lain , Fe membuka pintunya dengan sederet password.

Fe melangkah masuk kedalam ruangan yang berukuran empat kali empat meter serta sebuah pintu menuju ruangan lain, sedangkan pintu masuk tadi segera tertutup dan rak buku itu kembali ke tempatnya.

Fe segera menanggalkan pakaian yang melekat ditubuhnya hingga hanya tersisa thong merah dan menggantinya dengan celana kulit berwarna hitam dan tanktop kuning.

Diambilnya sebuah Baretta 22 kaliber 9mm kesukaannya dan memeriksa magazin serta chamber dilarasnya. Baretta itu segera diselipkannya masuk ke sarung dibawah ketiak kirinya sementara empat magazin tambahan ada dibagian kanan. Tak hanya itu, Fe juga memasukkan sebuah pisau gurkha pada sarung dipunggungnya.

Sekejap semua itu tersamar dibalik sebuah jaket kulit dan kakinya melangkah menuju pintu keluar yang lain dan membawanya pada akses ruang garasi.

Fe segera menggeber sebuah Suzuki Hayabusa miliknya dan menghilang ditengah kegelapan malam yang masih berhujan.

~

Kirana Qi dengan Ducati Diesel dan Fe dengan Suzuki Hayabusanya nyaris tiba bersamaan disebuah gedung agak dipinggiran kota , lalu masuk ke jalan kecil tepat disampingnya.

Keduanya lalu masuk kedalam sebuah garasi yang terbuka. Hanya ada anggukan kecil dari keduanya sebelum masuk kedalam sebuah ruangan lain.

Disitu telah menunggu seorang laki-laki jelang pertengahan yang wajahnya tanpa ekspresi . Hanya ada kepulan asap rokok dan beberapa botol heineken dingin diatas meja.

Lelaki tampak tak peduli dan tetap membiarkan kakinya diatas meja. Hanya sesekali sorot matanya yang tajam tampak menyapu batas pandangannya.

~ lelaki itu hanya dikenal sebagai Art Hammerfist, seorang mantan mercenary yang bekerja demi uang namun tak pernah menghianati pembayarnya.

~ dia juga melayani beberapa agency intelligen dalam black-ops berbagai negara yang tak ingin disoroti dunia dengan keterlibatannya.

Tentu saja dengan keahliannya menembus berbagai fire wall dan kejeliannya dalam mempersiapkan operasi intelligen, sangatlah dibutuhkan dan menjadi nilai ekonomis.

~ Art Hammerfist : tak ada yang meragukannya dalam dunia hitam intelligen yang juga pernah dididik oleh Mossad maupun the Farm milik CIA serta MI-6. Disamping keahliannya dalam berbagai macam senjata, lelaki ini juga sangat piawai ilmu bela diri Krav Maga dan menjadikan dirinya sendiri sebagai senjata mematikan.

~ Tak ada kejelasan akan masa lalunya dan tampak jelas itu menguntungkan bagi klien yang dilayaninya, disamping rasa was was pula. Ada selentingan bahwa dia adalah asset tidur milik mossad tetapi sama sekali tak ada bukti kuat yang mendukung .

Lelaki itu Art Hammerfist, tak peduli pula ketika melemparkan dua buah map kedepan Kirana Qi dan Fe . Entah siapa yang menyewanya sejak sebulan yang lalu, dia tak peduli pula. Yang penting uang sudah diterima dan selesaikan tugasnya sebagai pendamping dan penyusun strategi bagi asset lain.

Kedua perempuan itupun demikian, mengambil map dan mempelajari isinya. Tak ada ekspresi berlebihan dari keduanya, lima menit berlalu tanpa ada suara.

~ kenakan ini untuk melewati sensor mata..~

Lelaki itu menyodorkan masing-masing sebuah kotak kecil yang berisi contact lens.

Kini duduknya kembali pada posisi biasa sekalipun tak mengurangi gayanya yang acuh.

~ dan ini pengacak sistim keamanan berikut passwordnya, ingat kartu ini hanya berfungsi ketika pergantian kode jam 01:15. Kalian punya waktu tiga menit setelah itu semua akan berubah, termasuk nasib kalian..~

Kirana Q dan Fe serentak mencocokkan jam tangan mereka, jam 00:48 berarti tinggal dua puluh tujuh menit lagi.

~ bagaimana dengan targetnya ? ~ tanya Kirana Qi dengan pandangan menyelidik, sekalipun sumber menjamin tetapi tetap baginya memiliki hak untuk curiga dan berhati-hati.

~ baru masuk 9 menit yang lalu, gunakan ini untuk melumpuhkannya...~

Art Hammerfist kembali mendorong sebuah kotak persegi ukuran sedang dan memperlihatkan senjata bius didalamnya.

~ ingat, hanya sekali saja karna yang kedua akan membunuh sekalipun seekor gajah..~ katanya mengingatkan.

Keduanya terdiam dan Fe segera mengambil kotak itu, kemudian segera bangkit menuju ke pintu dibelakang lelaki itu diikuti Kirana Qi.

~ kalian takkan menemuiku disini nantinya, pelajari map itu dan musnahkan segera. Kalian akan tahu bagaimana menghubungiku..~
Sambung lelaki itu acuh dan meneruskan kepulan asap rokok dan sesekali menenggak isi botol heinekennya.

Art Hammerfist sebenarnya tak peduli dengan keselamatan mereka karna tugasnya hanya sebagai perencana operasi.

Sekalipun bersikap profesional namun dia tak bisa menyembunyikan kekesalan hatinya.

~ kuharap aku sendiri yang menanganimu, sayang ini hanyalah sebuah kontrak...~ gumamnya lirih.

Sementara itu kedua perempuan itu, Kirana Qi dan Fe segera menghilang dibalik pintu menuju sasaran mereka.

Hujan masih tetap tak peduli, malam makin larut dan bersimbah gigil menuju fajar.

Mahluk-mahluk nokturnal berkeliaran mencari sasarannya, pertempuran sedang berlangsung menuju fajar yang entah bagaimana berakhirnya....

  ( see ya in the next note  )

1 komentar:

  1. J, I read it twice (perhaps more) and still it amazed me..
    You're awesome, Buddy.. :)

    BalasHapus