Dikeremangan cakrawala derai hujan menerpa
Teringat akan rinduku yang tak pernah usai
Sedang apakah engkau disana ?
Adakah engkau balut ragamu dengan mantel tebal yang kemarin ?
Aahh...sungguh indah tirisan air yang membentuk tirai dipenghujung atap
Kucari lukisan wajahmu yang kerap muncul disana
Yang selalu membuat senyum mengembang didalam hati ini
Tanganku menengadah menari bersama hujan
Duuh...rindu ini melompat kegirangan
Wajahmu nan tulus senantiasa menggoda jiwa
Mari kekasih...
Mari berpayung bersamaku dengan pelepah pisang ini
Biarkan orang-orang mentertawai kita
Cemburu akan pelukan rindu kita
Sang jagat langitpun merasa resah
Dan menepak gendang miliknya
Rembulan telah lama bersembunyi dan menutup kelambu
Tirai hujan ini milik kita
Selamanya akan mengisi relung jiwa kita
Pada apa yang kita yakini
Hujan teruslah meniriskan tirai indahmu
Biar malam ini ku terlelap dalam geletar renyah
Pada cinta yang mengurai gelisahku
Wan an , duhai kekasih
Penat kita sudah cukup untuk hari ini
Tidurlah bersama mimpi-mimpi indah
Esok mentari masih akan bersinar lagi
Menyapa semesta alam
wan an...
BalasHapus